Ini Pun Pasti Berlalu


Alkisah, ada seorang pengrajin emas yang sudah berumur dan terkenal di sebuah kerajaan. Selain ketrampilan dan kehalusannya dalam membuat perhiasaan dia pun terkenal dengan kebijaksanaannya. Layaknya seorang empu membuat sejata kerjaan, ia pun setiap kali membuat perhiasaan selalu membuatnya dengan kehati-hatian, sehingga pamor perhiasaan kreasinya selalu bernilai tinggi. Bahkan, ia juga sering menyiapkan pesan moral melalui ukiran halus penuh makna yang ibuatnya pada perhiasaan ciptaannya.

Dengan kemasyhurannya itu, tak jarang banyak orang ternama datang kepadanya untuk dibuatkan perhiasaan. Hampir semua orang yang dibuatkan perhiasaan merasa sangat puas dengan pekerjaan sang pengrajin. Karena itulah, mendengar kabar tersebut, Sang Raja pun menginginkan sebuah cincin yang akan memperindah dan memperkuat karismanya sebagai raja.

Maka pada suatu hari, sang raja memerintahkan si pengrajin emas untuk datang menghadapanya “paman pengrajian, Aku mendengar kehebatanmu dalam membuat perhiasaan indah yang penuh dari pesan moral. Karena itu, aku ingin engkau buatkan sebuah cincin untuk rajamu ini. Selain indah bentuknya engkau harus menuliskan pesan moral di dalam cincin untuk meningkatkan karisma cincin itu”, sabda baginda.
“siap baginda, Hamba akan laksanakan titah raja semaksimal yang saya bisa. Namun kalau boleh hamba tahu apakah yang boleh hamba tulis di cincin itu?” tanya si pengrajin emas dengan bangga karena kepercayaan baginda raja yang akan memakai cincin buatannya.

“Paman terkenal sebagai pengrajin emas yang hebat dan juga bijaksana. Nah aku ingn tahu seberapa hebat dirimu, apakah benar sudah sudah sesuai dengan apa yang dibicarakan orang? Karena itu, tuliskan di cincin itu, seuatu yang bisa disimpulkan dari seluruh pengalaman dan perjalanan hidupmu agar rajamu ini bisa menjadikannya sebagai pelajaran penting dalam kehidupan mendatang. Jelas bukan? Pulang dan kerjakan sebaik-baiknya. Aku akan memberikan hadiah yang bernilai bila engkau berhasil memenuhi pesanan. Namun jika engkau tidak mendapatkan apa yang kuinginkan dan ternyata apa yang dibicarakan orang tentangmu hanya omong kosong saja, maka engkau pun akan mendapatkan ganjaran yang setimpal”.

Sepulang dari ibu kota kerajaan, si pengrajin berpikir keras. Ia ingin agar cincin itu benar-benar punya karisma dan mampu menjawab tantangan sang raja. Setelah berpikir dan terus berpikir, ia masih merasa belum tahu hal terbaik apa yang bisa diukir pada cincin tersebut, meski belum tahu persis apa yang hendak ditulis seperti pesan raja. Sebulan kemuidan, dengan kerja kerasnya, terbentuk cincin yang indah dan berkilau telah selesai dikerjakan. Meski tampak puas dengan hasil ukiran indah keryanya, si pengrajin masih cukup kebingungan dengan pesan moral yang akan ditulis pada cincin tersebut.

Suat saat, karena saking bingung, ia hanya bisa pasrah. Ia akhirnya berpikir, bahwa jika memang ia belum bisa memuaskan raja dan mendapatkan hukuman, maka kemasyurannya akan berlalu. Bisa jadi, nama baiknya yang telah diusahakan bertahun-tahun, hilang karena tidak bisa memuaskan raja. Karena itulah, ia ikhlas atas itu semua dan memutuskan untuk mengukir sebuah kalimat pendek dan sederhana di cincin tersebut.

Tepat seperti yang diminta si pengrajin tu pun menyerahkan cincin buatannya kepada Sang Raja, Melihat cincin pesanannya sudah jadi, tak sabar raja pun ingiin tahu, seperti apa cincin karya si pengrajin. Raja tak bisa menyembunyikan kekagumannya melihat kehalusan karya tersebut. Ukiran yang dibuat sangat rapi dan halus. Tak heran jika banyak orang yang memuji kerya si pengrajin.

Namun, yang paling membuat raja penasaran sebenarnya adalah kalimat apa yang diukir si pengrajin seperti pesanan raja dahulu. Maka segeralah, dibacanya pesan tersebut. Sebuah tulisna dengan huruf yang sangat cantik berbunyi: “”INI PUN AKAN BERLALU” terpampang pada cincin, melengkapi keindahan keseluruhan cincin.

Mendapati tulisan tersebut, Sang Raja pun segera bertanya: “Wahai pengrajin, apa maksud tulisan ini? Apakah pengalaman dan perjalananmu tidak berarti sehingga tertulis disitu “INI PUN AKAN BERLALU”? jika bagi engkau saja tidak berarti, apalagi untuk seorang raja?

“Ampun Baginda. Hamba hanya merefleksian apa yang saya hadapi selama ini. Ketika saya dulu bukan siapa-siapa dan bahkan pernah diolok-olok orang karena ingin mengubah nasib, saya selalu mengucapkan pada diri saya sendiri, “INI PUN AKAN BERLALU”. Begitu juga saat kemudian sukses telah saya dapatkan dan banyak orang mengeluk-elukan karya saya. Dalam hati , saya harus selalu mengingatkan untuk selalu mawas diri. Karena itu, saya selalu mencamkan kalimat yang sama, “INI PUN AKAN BERLALU”. Karena itu bagi saya, setiap kehidupan adalah sangat berharga, terlebih kehidupan seperti Baginda Raja. Semua itu past sangatlah berarti untuk kelangsungan kehidupan rakyat banyak. Sebagai Raja, Baginda pasti menghadapi banyak masalah, dan hamba hanya ingin mengingatkan: “INI PUN PASTI BERLALU” Demikian juga saat kesenangan sedang dinikmati: “INI PUN PASTI AKAN BERLALU”. Dengan kata kunci itu, hamba yakin, Baginda akan selalu bijaksana dalam menjaga keseimbangan dalam bersikap dan memimpin negeri ini”.

Mendengar penuturan itu, raja mengangguk-nganggukan kepala. Ia sangat puas dengan jawaban itu dan memberikan hadiah yang sangat banyak untuk si paman pengrajin emas.

Sumber;
Dari berbagai sumber.

sumber foto: www.growinghappiness.com

Komentar

Anonim mengatakan…
Lucky Club Casino Sites 2021 | The Lucky Club Blog
Lucky Club has a large number of games and a lot of bonus games. Learn more about this luckyclub.live casino site at Lucky Club, its bonuses, games, support.